(Ilustrasi Food Labeling, Sumber: Freepik)

Pengertian Food Labeling dan Manfaatnya dalam Food Hygiene

Sebagai calon chef, memahami food labeling (pelabelan pangan) bukan hanya tentang membaca kemasan tetapi tentang menjaga keamanan makanan, memastikan kualitas bahan, dan melindungi konsumen. Food labeling merupakan fondasi penting dalam food hygiene (kebersihan pangan), yang akan menjadi tanggung jawabmu saat bekerja di dapur profesional.

Mari kita eksplorasi mengapa food labeling sangat krusial dalam dunia kuliner dan bagaimana kamu bisa memanfaatkannya untuk menjadi chef profesional.

Apa Sih Sebenarnya Food Labeling Itu?

Secara sederhana, pengertian food labeling adalah penyertaan informasi mengenai suatu produk pangan yang dicantumkan pada kemasannya. Informasi ini bukan sekadar hiasan, melainkan panduan penting bagi kamu sebagai konsumen. Bayangkan food labeling sebagai kartu identitas makanan atau minuman yang akan kamu konsumsi. Di dalamnya, kamu bisa menemukan berbagai keterangan vital.

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia, setiap produk pangan yang diedarkan wajib mencantumkan label yang jelas dan informatif. Berikut ini 10 hal yang biasa tercantum dalam food labeling.

Nama Produk

Jelas, ini memberitahu kamu jenis pangan tersebut (misalnya, “Biskuit Cokelat,” “Susu UHT Stroberi”).

Daftar Bahan (Ingredients)

Ini adalah daftar semua bahan yang digunakan untuk membuat produk tersebut, diurutkan dari yang jumlahnya paling banyak. Penting banget buat kamu yang punya alergi atau pantangan makanan tertentu.

Berat Bersih atau Isi Bersih (Netto)

Menunjukkan jumlah produk di dalam kemasan, tidak termasuk berat kemasannya.

Nama dan Alamat Produsen/ Importir

Memberikan informasi siapa yang memproduksi atau mengimpor produk tersebut. Ini penting untuk pertanggungjawaban dan jika ada keluhan.

Tanggal Kedaluwarsa (Expired Date)

Tanggal ini menunjukkan batas waktu produk aman untuk dikonsumsi dengan kualitas terbaiknya. Setelah tanggal ini, kualitas produk menurun dan berpotensi membahayakan kesehatan.

Nomor Izin Edar (NIE)

Biasanya berupa nomor registrasi dari BPOM (MD untuk produk dalam negeri, ML untuk produk luar negeri). Ini menandakan produk tersebut telah melalui evaluasi keamanan, mutu, dan gizi dari BPOM.

Informasi Nilai Gizi (Nutrition Facts)

Berisi kandungan energi (kalori), lemak, protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral per takaran saji. Ini membantu kamu memilih makanan sesuai kebutuhan gizi.

Petunjuk Penyimpanan

Beberapa produk memerlukan cara penyimpanan khusus (misalnya, “simpan di tempat sejuk dan kering” atau “simpan di lemari pendingin setelah dibuka”). Mengikuti petunjuk ini berkaitan erat dengan menjaga kebersihan dan keamanan pangan.

Logo Halal

Bagi konsumen Muslim, logo halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) atau Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menjadi jaminan penting.

Kode Produksi

Digunakan produsen untuk melacak batch produksi jika ada masalah kualitas atau keamanan.

Baca juga:
- Mengenal Food Hygiene dalam Industri Kuliner, Pariwisata, dan Perhotelan
- Manfaat Belajar Food Hygiene untuk Mahasiswa Tata Boga

Mengapa Food Labeling Penting Banget untuk Food Hygiene?

Nah, sekarang kita masuk ke inti pembahasan hubungan antara food labeling dan food hygiene. Food hygiene sendiri adalah semua kondisi dan tindakan yang diperlukan untuk memastikan keamanan dan kelayakan pangan pada semua tahap rantai makanan, mulai dari produksi hingga sampai ke piring kamu. Food labeling memainkan peran vital di sini.

Mencegah Penyakit Bawaan Makanan (Foodborne Illness)

Informasi seperti tanggal kedaluwarsa adalah garda terdepan dalam mencegah kamu mengonsumsi makanan yang sudah tidak layak. Makanan kedaluwarsa bisa menjadi sarang bakteri berbahaya seperti Salmonella, E. coli, atau Listeria yang menyebabkan keracunan makanan. Petunjuk penyimpanan yang benar juga mencegah pertumbuhan mikroorganisme perusak.

Identifikasi Alergen

Bagi kamu atau temanmu yang memiliki alergi makanan (misalnya alergi kacang, susu, telur, gluten), daftar bahan pada label adalah penyelamat. Dengan membaca label secara saksama, kamu bisa menghindari bahan pemicu alergi yang bisa berakibat fatal. Ini adalah aspek krusial dari food hygiene personal.

Menjamin Kualitas dan Keamanan Produk

Adanya nomor izin edar dari BPOM menunjukkan bahwa produk tersebut telah diuji dan dianggap aman untuk dikonsumsi. Label juga mencantumkan nama produsen, sehingga jika terjadi masalah terkait kontaminasi atau kualitas buruk, pihak yang bertanggung jawab bisa diketahui dan produk bisa ditarik dari peredaran.

Panduan Penyimpanan dan Penyiapan yang Tepat

Beberapa makanan memerlukan perlakuan khusus agar tetap higienis. Misalnya, produk beku harus tetap disimpan dalam freezer dan dimasak dengan cara tertentu. Petunjuk pada label membantu kamu menangani makanan dengan benar, sehingga mengurangi risiko kontaminasi silang dan pertumbuhan bakteri.

Mendukung Pilihan yang Sehat dan Sadar

Meskipun tidak secara langsung terkait pencegahan kuman, memilih makanan bergizi seimbang adalah bagian dari menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, yang membuatmu lebih tahan terhadap penyakit. Informasi nilai gizi membantu kamu membuat pilihan yang lebih cerdas.

Tips Cerdas Membaca Food Label

Agar manfaat food labeling maksimal, kamu perlu jadi pembaca label yang cerdas. Berikut tipsnya:

  • Jangan Terkecoh Tampilan Depan: Kemasan depan seringkali menarik, tapi informasi penting ada di bagian belakang atau samping.
  • Prioritaskan Tanggal Kedaluwarsa: Selalu cek ini sebelum memasukkan produk ke keranjang belanjaanmu.
  • Perhatikan Daftar Bahan: Jika ada bahan yang tidak kamu kenali atau kamu alergi terhadapnya, sebaiknya hindari. Urutan bahan menunjukkan proporsi terbanyak.
  • Pahami Informasi Nilai Gizi: Bandingkan beberapa produk untuk memilih yang paling sesuai dengan kebutuhanmu. Perhatikan takaran saji (serving size), karena info gizi biasanya berdasarkan takaran tersebut.
  • Cek Izin Edar BPOM dan Logo Halal: Ini adalah indikator penting keamanan dan kesesuaian produk.

Kesimpulan

Sebagai calon chef profesional, menguasai pemahaman food labeling merupakan kewajiban mutlak karena menjadi landasan praktik food hygiene yang bertanggung jawab, di mana kemampuan membaca dan menganalisis label dengan cermat tidak hanya menjamin kualitas bahan baku dan keamanan pangan, tetapi juga mencerminkan integritas Anda dalam melindungi konsumen dari risiko alergi hingga keracunan makanan, sekaligus membangun reputasi sebagai chef yang kompeten dan berstandar tinggi di industri kuliner yang semakin ketat akan regulasi keamanan pangan.

Upgrade Skill Masak, Daftar NCSA Indonesia

Kalau kamu punya passion di dunia kuliner dan ingin mempelajari lebih dalam tentang keamanan pangan, teknik memasak profesional, hingga manajemen dapur, mempertimbangkan untuk bergabung dengan sekolah kuliner seperti NCSA Indonesia bisa menjadi langkah awal yang cemerlang. Di sana, kamu akan dibimbing oleh para ahli untuk menjadi profesional di bidang tata boga, termasuk memahami seluk-beluk food hygiene yang sangat krusial di industri makanan. Jangan ragu untuk mencari tahu lebih lanjut tentang program-program yang ditawarkan NCSA Indonesia, ya!

Tanya Sekolah Chef

faiz alri

Saya SEO Content Writer yang bertugas di NCSA Indonesia. Saya bekerja untuk memastikan konten kami tidak hanya informatif, tetapi juga mudah ditemukan di internet. Misi saya adalah membantu menginspirasi dan membimbing calon-calon profesional kuliner dengan menyediakan informasi yang bermanfaat.

Share the Post:

Leave a Comment

Hi kak, kami sedang online