Kalau kamu tertarik dengan dunia kuliner, pasti sudah sering dengar istilah “Tata Boga.” Tapi pernah nggak kamu bertanya-tanya, apa sih bedanya pendidikan Tata Boga dan jurusan Tata Boga? Sekilas terdengar mirip, ya, tapi sebenarnya keduanya punya makna dan ruang lingkup yang berbeda. Nah, biar kamu nggak bingung lagi, yuk kita bahas satu per satu perbedaan antara keduanya.
Pengertian Dasar
Pertama-tama, mari kita pahami dulu pengertian dari masing-masing istilah. Pendidikan Tata Boga adalah keseluruhan proses belajar-mengajar yang fokus pada bidang kuliner, mulai dari pengolahan makanan, manajemen dapur, sampai ke etika pelayanan makanan dan minuman. Pendidikan ini bisa mencakup berbagai jenjang dan tempat, mulai dari pelatihan di lembaga non-formal sampai program sarjana di perguruan tinggi.
Sementara itu, jurusan Tata Boga adalah salah satu program studi yang ada dalam lembaga pendidikan tertentu, seperti SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), politeknik, atau universitas. Jurusan ini adalah bagian dari sistem pendidikan formal, dan kamu akan mendapatkan kurikulum yang sudah ditentukan oleh institusi dan pemerintah.
Tempat dan Jenjang Pendidikan
Perbedaan yang paling mudah kamu lihat adalah dari tempatnya. Kalau kamu belajar Tata Boga di tempat kursus atau lembaga pelatihan kerja, itu masuk ke dalam pendidikan Tata Boga secara umum. Tapi kalau kamu ambil jurusan Tata Boga di SMK atau kuliah di program studi kuliner, itu sudah jelas kamu masuk ke dalam jurusan.
Jurusan Tata Boga biasanya tersedia di SMK jurusan pariwisata atau teknologi pangan, dan di beberapa kampus dengan program kuliner atau hospitality. Sedangkan pendidikan Tata Boga bisa lebih luas cakupannya, termasuk pelatihan untuk karyawan hotel, workshop memasak, atau kursus singkat untuk wirausaha.
Kurikulum dan Materi yang Dipelajari
Kurikulum pada jurusan Tata Boga lebih terstruktur dan formal. Kamu akan belajar dari dasar, seperti teknik memotong, cara memasak yang benar, hingga manajemen usaha makanan. Di jurusan ini, kamu juga akan dapat pelajaran teori seperti gizi, sanitasi, dan kewirausahaan.
Sementara itu, dalam pendidikan Tata Boga non-formal atau informal, materi yang dipelajari bisa lebih fleksibel. Misalnya, kursus khusus membuat kue tart, pelatihan barista, atau kelas memasak makanan internasional. Cocok banget buat kamu yang ingin langsung praktik tanpa perlu belajar teori yang banyak.
Baca juga: - Inilah 21 materi dan kurikulum yang dipelajari saat Kuliah Tata Boga - Ini 8 Pekerjaan Lulusan Tata Boga di Sekolah Masak
Tujuan Akhir
Kalau kamu mengambil jurusan Tata Boga, biasanya tujuannya adalah untuk mendapatkan ijazah atau gelar pendidikan resmi yang bisa digunakan untuk bekerja di hotel, restoran, atau membuka usaha sendiri. Di sisi lain, pendidikan Tata Boga yang non-formal lebih banyak ditujukan untuk mengasah keterampilan praktis dalam waktu yang lebih singkat.
Jadi, singkatnya, jurusan Tata Boga adalah bagian dari pendidikan Tata Boga, tapi tidak semua pendidikan Tata Boga adalah jurusan. Kalau kamu mau belajar serius dan mengejar karier profesional di bidang kuliner, jurusan Tata Boga bisa jadi pilihan yang tepat. Tapi kalau kamu hanya ingin belajar keterampilan tertentu atau ingin membuka usaha kuliner kecil, pendidikan Tata Boga non-formal juga sangat bermanfaat.
Pilih yang paling sesuai dengan tujuan dan kebutuhan kamu, ya!
Pendidikan Tata Boga NCSA Indonesia
NCSA Indonesia menawarkan program pendidikan kuliner yang dirancang untuk mempersiapkan para siswa menjadi profesional di dunia kuliner. Dengan kampus yang terletak di Jakarta dan Surabaya, NCSA menyediakan fasilitas lengkap dengan standar internasional, serta kesempatan untuk belajar langsung di lingkungan dapur hotel berbintang lima. Program pendidikan di sini tidak hanya fokus pada keterampilan memasak, tetapi juga mencakup aspek manajemen dapur, layanan restoran, dan pengetahuan tentang industri kuliner secara keseluruhan. Siswa akan mendapatkan kombinasi antara teori yang mendalam dan pengalaman praktik yang sangat berguna untuk menghadapi tantangan di dunia kerja. Dengan kurikulum yang disesuaikan dengan tren kuliner global, NCSA memastikan bahwa lulusannya siap bersaing di pasar kuliner internasional.









