(Ilustrasi dari Fermentasi, Sumber: Freepik)

Pengertian Fermentasi, Manfaat, dan Contohnya

Meskipun fermentasi makanan sudah dikenal sebagai teknik pengawetan sejak ribuan tahun lalu, tren ini kembali muncul di kalangan para chef. Fermentasi kini bukan hanya soal pengawetan, tapi juga tentang menciptakan cita rasa yang unik dan mendalam pada menu-menu yang disajikan. Salah satu contoh yang semakin populer adalah burger kimchi. Kimchi, hidangan tradisional Korea yang terbuat dari sayuran fermentasi seperti sawi putih dan lobak Korea, dicampur dengan beragam bumbu seperti cabai, bawang putih, jahe, daun bawang, dan bahan asin seperti kecap ikan atau udang asin. Proses fermentasi ini menghasilkan rasa asam dan pedas yang khas, yang kini banyak digunakan untuk menambah dimensi rasa pada berbagai jenis hidangan, termasuk burger.

Mungkin terdengar ilmiah dan rumit, bagi kamu yang punya passion masak pasti namun belum tahu apa itu fermentasi baca lengkap di bawah ini!

Apa Itu Fermentasi?

Secara sederhana, pengertian fermentasi adalah proses biokimia di mana mikroorganisme seperti bakteri, ragi, atau jamur mengubah komponen organik dalam suatu bahan makanan menjadi zat lain. Proses ini terjadi tanpa kehadiran oksigen (anaerobik) dan biasanya menghasilkan asam, gas, atau alkohol. Kamu tidak perlu membayangkan sesuatu yang menjijikkan, karena mikroorganisme yang terlibat dalam fermentasi ini adalah jenis mikroorganisme “baik” yang justru memberikan manfaat bagi kesehatan kita.

Bayangkan saja, saat kamu membuat adonan roti, ragi (sejenis mikroorganisme) mengubah gula dalam tepung menjadi gas karbon dioksida yang membuat adonan mengembang dan menjadi empuk. Atau saat membuat yoghurt, bakteri baik mengubah gula laktosa dalam susu menjadi asam laktat, yang membuat yoghurt kental dan terasa asam segar. Jadi, fermentasi ini ibaratnya seperti “pekerja” tak terlihat yang mengubah bahan makanan biasa menjadi sesuatu yang luar biasa.

Proses fermentasi ini bukan hanya sekadar mengubah rasa atau tekstur, tetapi juga bisa memperpanjang umur simpan makanan dan bahkan meningkatkan nilai gizinya. Ini adalah salah satu teknik pengawetan makanan tertua di dunia yang telah digunakan oleh nenek moyang kita jauh sebelum kulkas ditemukan. Keren, kan?

Baca juga: Cara Fermentasi Makanan dan Tahapannya

Manfaat Fermentasi untuk Kesehatan Kamu

Nah, ini dia bagian yang paling menarik! Makanan hasil fermentasi tidak hanya lezat, tetapi juga punya segudang manfaat bagi kesehatanmu. Berikut beberapa di antaranya:

Sumber Probiotik Alami

Ini mungkin manfaat yang paling terkenal. Makanan fermentasi adalah sumber probiotik yang sangat baik. Probiotik adalah bakteri baik yang hidup di ususmu dan berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan. Dengan mengonsumsi probiotik, kamu membantu menyeimbangkan mikrobioma ususmu, yaitu komunitas mikroorganisme yang hidup di sana. Usus yang sehat berarti pencernaan yang lancar, penyerapan nutrisi yang optimal, dan bahkan sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat.

Meningkatkan Penyerapan Nutrisi

Saat fermentasi berlangsung, mikroorganisme seringkali memecah senyawa antinutrien (zat yang menghambat penyerapan nutrisi) yang ada dalam makanan. Contohnya, pada kacang-kacangan atau biji-bijian, fermentasi dapat mengurangi asam fitat yang dapat menghambat penyerapan mineral seperti zat besi dan seng. Hasilnya, tubuhmu dapat menyerap lebih banyak nutrisi penting dari makanan tersebut.

Mempermudah Pencernaan

Proses fermentasi “memecah” komponen kompleks dalam makanan menjadi bentuk yang lebih sederhana. Misalnya, pada produk susu fermentasi seperti yoghurt, bakteri memecah laktosa (gula susu) menjadi bentuk yang lebih mudah dicerna. Ini sangat membantu bagi kamu yang mungkin memiliki intoleransi laktosa atau kesulitan mencerna makanan tertentu. Pencernaan yang lebih mudah tentu saja membuat perutmu terasa nyaman dan tidak kembung.

Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Karena sebagian besar sistem kekebalan tubuhmu berada di usus, menjaga kesehatan usus dengan probiotik dari makanan fermentasi secara tidak langsung akan memperkuat sistem kekebalan tubuhmu. Bakteri baik ini membantu ususmu melawan bakteri jahat dan melindungi tubuh dari berbagai penyakit.

Sumber Vitamin dan Mineral Tambahan

Beberapa jenis fermentasi dapat menghasilkan vitamin baru, seperti vitamin B kompleks dan vitamin K2. Selain itu, proses fermentasi juga bisa meningkatkan ketersediaan mineral dalam makanan. Jadi, selain nutrisi asli dari makanan, kamu juga mendapatkan “bonus” vitamin dan mineral tambahan yang bermanfaat.

Baca juga: 5 Cara Fermentasi Daging Sapi yang Mudah dan Sehat

Contoh Makanan Hasil Fermentasi yang Ada di Sekelilingmu

Sekarang, mari kita intip beberapa contoh makanan dan minuman hasil fermentasi yang mungkin sudah sering kamu jumpai atau bahkan jadi favoritmu:

Tempe

Siapa tak kenal tempe? Makanan asli Indonesia ini adalah salah satu superfood hasil fermentasi kedelai dengan jamur Rhizopus oligosporus. Tempe kaya akan protein, serat, dan berbagai vitamin B. Proses fermentasi membuat kedelai lebih mudah dicerna dan meningkatkan nilai gizi tempe. Tempe bisa diolah menjadi berbagai hidangan lezat, mulai dari tempe goreng, oseng tempe, hingga keripik tempe.

Yoghurt

Yoghurt adalah produk susu yang difermentasi oleh bakteri asam laktat. Rasanya yang asam segar dan teksturnya yang kental menjadikannya pilihan sarapan atau camilan sehat. Yoghurt kaya akan probiotik, kalsium, dan protein. Kamu bisa mengonsumsinya langsung, menambahkannya ke smoothie, atau sebagai topping sereal.

Kimchi

Bagi kamu pecinta drama Korea, pasti familiar dengan kimchi. Kimchi adalah makanan tradisional Korea berupa asinan sayuran (biasanya sawi putih dan lobak) yang difermentasi dengan berbagai bumbu. Kimchi kaya akan probiotik, vitamin, dan serat. Rasanya yang pedas, asam, dan gurih sangat cocok disantap bersama nasi atau hidangan lainnya.

Baca juga: Apa Itu Chef de Partie, Tugas, Fungsi, dan Gajinya

Kombucha

Minuman teh fermentasi ini semakin populer belakangan ini. Kombucha dibuat dengan memfermentasi teh manis menggunakan Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast (SCOBY). Kombucha memiliki rasa yang unik, sedikit asam, dan cenderung bersoda alami. Konon, kombucha punya banyak manfaat kesehatan, termasuk untuk pencernaan.

Tape

Semua orang di Indonesia pasti tahu makanan tradisional dari Indonesia ini. Tape dihasilkan dari fermentasi singkong atau ketan dengan ragi. Teksturnya lembut, rasa manis, dan sedikit alkohol. Tape bisa dinikmati langsung, diolah menjadi kolak, atau bahkan dibuat keripik.

Acar

Acar adalah contoh lain dari makanan fermentasi yang sering kita jumpai. Sayuran seperti timun, wortel, atau cabai direndam dalam larutan cuka, air, dan garam, lalu dibiarkan berfermentasi. Proses ini menciptakan rasa asam yang segar dan membantu pengawetan sayuran.

Masih banyak lagi contoh makanan fermentasi di seluruh dunia, mulai dari kefir, miso, natto, hingga berbagai jenis keju. Setiap daerah memiliki tradisi fermentasi khasnya sendiri, menunjukkan betapa universalnya teknik pengolahan makanan ini.

Baca juga: Apa Itu Gelatin? Berikut Pengertian dan Penggunaannya

Pentingnya Memilih Makanan Fermentasi yang Tepat

Meskipun makanan fermentasi punya banyak manfaat, penting untuk memastikan kamu memilih produk yang berkualitas. Pastikan produk tersebut dibuat dengan cara yang benar dan tidak mengandung terlalu banyak gula tambahan atau bahan pengawet. Beberapa makanan fermentasi modern mungkin sudah dipasteurisasi (dipanaskan) setelah fermentasi, yang dapat membunuh bakteri baik. Carilah produk yang berlabel “hidup” atau “aktif” untuk mendapatkan manfaat probiotik maksimal.

Kesimpulan

Fermentasi bukan sekadar teknik kuno yang bertahan karena tradisi ia justru menjadi ruang inovasi tanpa batas bagi kamu sebagai seorang chef profesional. Lewat pemahaman dan eksplorasi fermentasi, kamu bisa menciptakan rasa yang lebih kompleks, memperkaya pengalaman bersantap, dan menunjukkan keahlian kamu sebagai seniman rasa.

Baca juga: Kenali Apa itu Michelin Star dan Asal Usulnya

Upgrade Passion Masak Jadi Chef Profesional

Jika kamu tertarik untuk lebih mendalami dunia kuliner dan bahkan mempelajari teknik memasak profesional kamu bisa banget mempertimbangkan untuk mengikuti pendidikan kuliner yang berkualitas. Salah satu tempat terbaik untuk mengasah bakatmu adalah NCSA Indonesia. Program wajib magang hotel bintang 5 dari NCSA Indonesia, membuat kamu bisa mendapatkan pengalaman yang nyata di dunia kerja. Yuk, daftar sekolah masak NCSA Indonesia sekarang dan jadilah bagian dari generasi kuliner masa depan!

Tanya Sekolah Chef

faiz alri

Saya SEO Content Writer yang bertugas di NCSA Indonesia. Saya bekerja untuk memastikan konten kami tidak hanya informatif, tetapi juga mudah ditemukan di internet. Misi saya adalah membantu menginspirasi dan membimbing calon-calon profesional kuliner dengan menyediakan informasi yang bermanfaat.

Share the Post:

Leave a Comment

Hi kak, kami sedang online