proofing

Kenali Perbedaan Proofing Roti Tahap Pertama dan Kedua

Sebagai siswa sekolah kuliner, kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan proses pembuatan roti. Salah satu tahapan penting dalam pembuatan roti adalah proofing. Proses ini mungkin terdengar sederhana, namun memiliki peran yang sangat krusial dalam menghasilkan roti yang lembut, mengembang, dan memiliki rasa yang khas.

Apa itu Proofing?

Proofing adalah proses fermentasi adonan roti yang dilakukan dalam kondisi terkendali, yaitu suhu dan kelembaban  yang tepat. Selama proses ini, ragi dalam adonan akan mengubah gula menjadi alkohol dan gas karbon dioksida. Gas inilah yang menyebabkan adonan mengembang.

Perbedaan Proofing Tahap Pertama dan Kedua

Proofing umumnya dilakukan dalam dua tahap, yaitu:

Proofing Pertama (Bulk Fermentation)

Tahap ini dilakukan setelah semua bahan adonan tercampur rata dan diuleni hingga kalis elastis. Adonan kemudian dibiarkan dalam wadah tertutup selama beberapa waktu. Tujuan dari proofing pertama adalah:

  • Mengembangkan gluten. Gluten merupakan protein dalam tepung yang memberikan struktur pada roti. Selama proofing pertama, gluten akan terbentuk dan menguat, sehingga adonan menjadi lebih elastis dan mudah dibentuk.
  • Membentuk rasa, ragi akan menghasilkan berbagai senyawa aroma dan rasa selama proses fermentasi, memberikan cita rasa khas pada roti.
  • Meningkatkan volume adonan, gas karbon dioksida yang dihasilkan oleh ragi akan terperangkap dalam adonan, menyebabkan adonan mengembang secara signifikan.
Baca juga: Apa Itu Gluten? Panduan untuk Mahasiswa Sekolah Masak

Proofing Kedua (Final Proofing)

Setelah adonan dibentuk menjadi lobak atau sesuai dengan bentuk roti yang diinginkan, adonan akan dibiarkan mengembang kembali sebelum dipanggang. Tujuan dari proofing kedua adalah:

  • Mengembangkan adonan secara final, adonan akan mengembang lebih lanjut, memberikan volume yang optimal pada roti.
  • Membentuk struktur roti, gas karbon dioksida yang terperangkap dalam adonan akan membentuk rongga-rongga udara yang membuat roti menjadi lebih lembut dan bertekstur.
  • Memperkuat rasa, proses fermentasi pada tahap ini akan semakin memperkaya rasa roti.

Faktor yang Mempengaruhi Proofing

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses proofing, antara lain:

  • Jenis tepung, kandungan protein dalam tepung akan mempengaruhi kekuatan gluten dan waktu yang dibutuhkan untuk proofing.
  • Jumlah ragi, semakin banyak ragi yang digunakan, semakin cepat adonan akan mengembang.
  • Suhu, suhu yang terlalu rendah akan memperlambat aktivitas ragi, sedangkan suhu yang terlalu tinggi dapat membunuh ragi. Suhu ideal untuk proofing adalah sekitar 27-30°C.
  • Kelembapan, kelembapan yang cukup akan membantu menjaga adonan agar tidak kering selama proses proofing.
  • Waktu, waktu proofing akan bervariasi tergantung pada jenis roti, suhu, dan jumlah ragi yang digunakan.
Baca juga: Waktu dan Suhu yang Penting dalam Proofing Adonan Roti

Mengapa Proofing Penting?

Proofing adalah tahap yang sangat penting dalam pembuatan roti. Jika proses proofing tidak dilakukan dengan benar, maka roti yang dihasilkan akan memiliki tekstur yang kurang baik, kurang mengembang, dan rasanya kurang enak.

Tips Sukses Proofing dari Sekolah Masak NCSA

  • Gunakan wadah yang cukup besar, adonan membutuhkan ruang yang cukup untuk mengembang.
  • Tutup wadah dengan kain lembap, hal ini akan menjaga kelembaban  adonan dan mencegah permukaan adonan mengering.
  • Hindari angin langsung, angin langsung dapat mengeringkan permukaan adonan.
  • Perhatikan suhu ruangan, pastikan suhu ruangan sesuai untuk proses proofing.
  • Jangan terlalu sering membuka tutup wadah, membuka tutup wadah terlalu sering dapat membuat gas karbon dioksida keluar dari adonan.
Baca juga: Ini Penyebab Roti Kamu Keriput Setelah Dipanggang

Join Sekolah Masak NCSA Indonesia

Magang di hotel bintang 5 selama 6 bulan adalah salah satu langkah penting yang harus diambil oleh siswa sekolah masak NCSA Indonesia untuk mempersiapkan diri di dunia industri kuliner. Pengalaman magang ini sangat berharga karena memberikan kesempatan bagi siswa untuk langsung terjun ke dalam praktek kuliner profesional yang memiliki standar tinggi.

Sama seperti proofing yang memerlukan perhatian terhadap suhu dan kelembapan untuk menghasilkan roti yang berkualitas, magang di hotel bintang 5 memberikan pengalaman yang serupa, dimana siswa belajar untuk mengontrol setiap aspek dalam memasak agar menghasilkan hidangan yang sempurna. Magang ini memungkinkan siswa untuk belajar langsung dari para profesional, memahami tantangan yang ada di industri, dan memperdalam pengetahuan mereka dalam hal teknik serta kreativitas kuliner, sehingga mereka siap untuk menghadapi berbagai situasi di dunia nyata. Silakan hubungi team school admission untuk tanya dan konsultasi lebih lanjut.

Tanya Sekolah Chef

faiz alri

Saya SEO Content Writer yang bertugas di NCSA Indonesia. Saya bekerja untuk memastikan konten kami tidak hanya informatif, tetapi juga mudah ditemukan di internet. Misi saya adalah membantu menginspirasi dan membimbing calon-calon profesional kuliner dengan menyediakan informasi yang bermanfaat.

Share the Post:

Leave a Comment

Sponsored by