Pernahkah kamu memperhatikan bagaimana makanan disajikan di restoran-restoran mewah? Setiap hidangan seolah-olah merupakan sebuah karya seni yang memanjakan mata sebelum dinikmati lidah. Dua istilah yang sering muncul dalam dunia kuliner dan berkaitan dengan penyajian makanan adalah granish dan plating. Meski sering digunakan secara bergantian, keduanya memiliki makna dan peran yang berbeda. Berikut perbedaan garnish dan plating.
Apa itu Garnish
Garnish adalah hiasan atau tambahan pada sebuah hidangan yang bertujuan untuk meningkatkan tampilan visual dan rasa. Garnish bisa berupa bahan makanan segar seperti daun mint, irisan lemon, atau buah beri, atau juga bisa berupa bahan yang telah diolah seperti saus, bubuk rempah, atau potongan cokelat.
Fungsi Garnish
Meningkatkan daya tarik visual: Garnish memberikan sentuhan warna dan tekstur yang berbeda pada hidangan, sehingga membuatnya lebih menarik secara visual.
Melengkapi rasa: Garnish yang dipilih dengan tepat dapat menambah atau menyempurnakan rasa hidangan utama.
Menyampaikan pesan: Beberapa jenis garnish memiliki makna simbolis atau budaya tertentu, sehingga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau tema tertentu pada sebuah hidangan.
Apa Itu Plating
Plating adalah seni menyusun dan mengatur makanan di atas piring dengan tujuan menciptakan tampilan yang menarik dan estetis. Plating melibatkan pertimbangan terhadap berbagai faktor, seperti warna, tekstur, bentuk, dan keseimbangan.
Baca juga: 7 Jenis Garnish Menarik yang Mengubah Minumanmu Jadi Lebih Istimewa!
Tujuan Plating
- Meningkatkan nafsu makan: Penyajian makanan yang menarik dapat merangsang nafsu makan seseorang.
- Mencerminkan kualitas: Plating yang baik menunjukkan bahwa chef atau koki telah memperhatikan detail dan kualitas setiap hidangan.
- Menciptakan pengalaman bersantap yang menyenangkan: Plating yang indah dapat memberikan pengalaman bersantap yang lebih berkesan bagi pelanggan.
Perbedaan Granish dan Plating
| Aspek | Granish | Plating |
|---|---|---|
| Definisi | Hiasan atau tambahan pada hidangan | Seni menyusun dan mengatur makanan di atas piring |
| Fokus | Tampilan visual dan rasa | Tampilan visual keseluruhan hidangan |
| Elemen | Bahan makanan segar atau olahan | Warna, tekstur, bentuk, keseimbangan |
| Tujuan | Meningkatkan daya tarik hidangan, melengkapi rasa | Meningkatkan nafsu makan, mencerminkan kualitas, menciptakan pengalaman bersantap yang menyenangkan |
Contoh Garnish dan Plating
- Contoh garnish: Daun mint pada mojito, irisan lemon pada teh, taburan coklat parut pada kue.
- Contoh plating: Susunan steak dengan kentang tumbuk dan sayuran di sampingnya, atau nasi goreng yang disajikan dengan telur ceplok dan acar.
Garnish dan plating adalah dua elemen penting dalam penyajian makanan yang saling melengkapi. Garnish berfungsi untuk mempercantik tampilan dan melengkapi rasa, sedangkan plating bertujuan untuk menciptakan keseluruhan tampilan hidangan yang menarik dan menggugah selera. Dengan memahami perbedaan keduanya, kamu dapat lebih menghargai keindahan dan kerumitan yang tersembunyi di balik setiap hidangan yang disajikan.
Ubah Passion Jadi Chef Profesional di NCSA Indonesia
Di sekolah kuliner NCSA Indonesia, para siswa tidak hanya mempelajari teori tentang kuliner, tetapi juga dilatih secara intensif dalam praktik memasak. Salah satu keterampilan penting yang diajarkan adalah teknik plating. Para siswa akan belajar bagaimana menyusun makanan dengan estetika yang tinggi, sehingga hidangan yang mereka buat tidak hanya lezat, tetapi juga menarik secara visual. Selain itu, NCSA juga mengajarkan tentang penggunaan garnish untuk memperkaya cita rasa dan tampilan hidangan.
Kurikulum dan materi di NCSA Indonesia memiliki pendekatan pada pengembangan sikap profesional. Para siswa dilatih untuk bekerja secara tim, memperhatikan kebersihan dan sanitasi, serta memiliki etos kerja yang tinggi. Dengan demikian, lulusan NCSA Indonesia tidak hanya memiliki kemampuan dalam hal garnish dan plating, tetapi juga memiliki soft skills yang dibutuhkan untuk sukses di dunia kerja.
