tebu dan msg

Proses Pembuatan MSG, Dari Tetes Tebu hingga Kristal Gurih

Pernahkah kamu penasaran bagaimana MSG, penyedap rasa yang sering kita gunakan, dibuat? MSG, atau monosodium glutamat, adalah senyawa kimia yang memberikan rasa umami, rasa gurih kelima setelah manis, asin, asam, dan pahit. Rasa inilah yang membuat makanan terasa lebih lezat dan menggugah selera.

Proses pembuatan MSG sebenarnya cukup sederhana dan melibatkan beberapa tahap utama. Bahan baku utama yang digunakan adalah tetes tebu, sebuah produk sampingan dari industri gula. Tetes tebu ini mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh mikroorganisme yang akan kita gunakan dalam proses produksi.

Fermentasi

Tahap pertama adalah proses fermentasi. Tetes tebu akan dicampur dengan air dan ditambahkan bakteri tertentu, seperti Brevibacterium lactofermentum. Bakteri ini akan mengonsumsi nutrisi yang ada di dalam tetes tebu dan menghasilkan asam glutamat sebagai produk sampingannya. Proses fermentasi ini berlangsung dalam tangki-tangki besar dan membutuhkan waktu beberapa hari.

Pemurnian

Tahap kedua adalah proses pemurnian. Setelah proses fermentasi selesai, larutan yang mengandung asam glutamat akan dipurifikasi untuk menghilangkan zat-zat pengotor seperti protein, lemak, dan pigmen. Proses pemurnian ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan filtrasi, pengendapan, atau penukar ion.

Baca juga: 13 Bahan Makanan yang Sering Mengandung MSG (dan Alternatifnya)

Netralisasi

Tahap ketiga adalah proses netralisasi. Asam glutamat yang telah dimurnikan kemudian akan dinetralkan dengan natrium hidroksida (NaOH) untuk membentuk monosodium glutamat. Reaksi netralisasi ini akan menghasilkan larutan MSG yang masih berupa cairan.

Kristalisasi

Tahap keempat adalah proses kristalisasi. Larutan MSG yang telah terbentuk kemudian akan diuapkan untuk mengkonsentrasikan larutannya. Setelah mencapai tingkat konsentrasi tertentu, larutan MSG akan didinginkan sehingga terbentuk kristal-kristal MSG. Kristal MSG inilah yang kemudian akan dikeringkan, diayak, dan dikemas untuk siap dipasarkan.

Proses pembuatan MSG secara keseluruhan merupakan proses yang cukup panjang dan melibatkan berbagai tahapan. Namun, dengan teknologi modern, proses produksi MSG dapat dilakukan secara efisien dan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.
Mengapa MSG aman digunakan? Banyak orang masih ragu-ragu untuk menggunakan MSG karena khawatir akan efek sampingnya. Padahal, MSG telah banyak diteliti dan dinyatakan aman untuk dikonsumsi jika digunakan dalam jumlah yang wajar. MSG telah mendapatkan pengakuan dari berbagai lembaga kesehatan di dunia, termasuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

MSG adalah penyedap rasa yang sangat populer dan banyak digunakan dalam berbagai jenis makanan. Proses pembuatan MSG melibatkan beberapa tahap, mulai dari fermentasi hingga kristalisasi. MSG yang dihasilkan dari proses produksi ini aman untuk dikonsumsi dan dapat memberikan rasa umami yang khas pada makanan.

Penting untuk diingat: Meskipun MSG aman, sebaiknya kita tetap mengonsumsi makanan secara seimbang dan tidak berlebihan dalam menggunakan MSG.

NCSA Indonesia, Menyiapkan Chef Masa Depan

Sekolah Kuliner NCSA Indonesia memiliki kurikulum yang dirancang untuk membekali para siswanya dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kuliner profesional. Salah satu materi yang diajarkan adalah tentang bahan-bahan makanan, termasuk MSG. Para siswa akan belajar tentang sejarah MSG, proses produksinya, serta penggunaannya dalam berbagai jenis masakan.

Dengan mempelajari tentang MSG, para siswa NCSA tidak hanya akan menjadi chef yang handal, tetapi juga menjadi konsumen yang cerdas. Mereka akan mampu membedakan antara MSG yang berkualitas dan yang tidak, serta memahami dampak penggunaan MSG terhadap kesehatan.

Tanya Sekolah Chef

Share the Post:

Leave a Comment

Hi kak, kami sedang online