Cabai bukan hanya sebagai penambah pedas namun sebagai meningkatkan aroma masakan dan tekstur. Oleh karena itu bagi seorang chef menguleg cabai menggunakan cobek batu atau kayu memiliki pertimbangan tersendiri dibandingkan menggunakan blender atau penggiling lainnya.
Karena pertimbangan menguleg sambal lebih enak menggunakan cobek, seorang koki rumahan memiliki beberapa jenis macam cobek. Namun apakah sama menguleg sambal menggunakan cobek batu atau kayu? Mungkin beberapa penjelasan perbedaan cobek batu vs cobek kayu dalam menguleg cabai berikut lebih masuk akal.
Cobek Batu, Si Kuat yang Tahan Lama
Cobek batu terbuat dari batu andesit atau batu kali (watu apung) yang keras dan padat. Karena bahannya yang kuat, cobek batu sangat awet dan tahan lama. Permukaannya yang kasar juga membantu proses pengulekan bumbu menjadi lebih maksimal. Selain itu, cobek batu memiliki bobot yang berat, sehingga stabil saat digunakan dan tidak mudah bergeser.
Kelebihan Cobek Batu
- Permukaan kasar, cocok untuk mengulek bumbu hingga halus.
- Stabil saat digunakan.
- Tidak menyerap bau dan warna bumbu.
Kekurangan Cobek Batu
- Berat, sehingga relatif enggan untuk dipindah.
- Harga relatif lebih mahal.
Baca juga:
- Sejarah dan Perkembangan Cobek, Warisan Budaya Indonesia
- Lebih Baik Mana, Spatula Silikon vs Spatula Kayu?
- Apa itu Adonan Kalis dan Bagaimana Cara Membuatnya
Cobek Kayu, Si Ringan yang Praktis
Peralatan dapur tradisional ini biasanya terbuat dari kayu jati atau kayu mahoni yang ringan dan mudah dibersihkan. Cobek kayu cocok untuk mengulek bumbu yang tidak terlalu keras, seperti sambal terasi atau sambal tomat. Selain itu, cobek kayu juga sering digunakan sebagai wadah penyajian makanan.
Kelebihan Cobek Kayu
- Ringan dan mudah dipindahkan.
- Mudah dibersihkan.
- Tampilan lebih menarik, cocok untuk penyajian makanan.
Kekurangan Cobek Kayu
- Tidak tahan lama seperti cobek batu.
- Permukaan licin, kurang cocok untuk mengulek bumbu keras.
- Mudah menyerap bau dan warna bumbu.
Lalu, Mana yang Lebih Baik untuk Uleg Cabai?
Berikut kelebihan menguleg cabai dengan cobek batu, khususnya ditinjau dari tekstur, hasil, dan warna.
Tekstur
- Lebih Kasar dan Berciri Khas: Permukaan batu alami dan sedikit kasar. Ketika cabai dihaluskan menggunakan cobek ini menghasilkan tekstur sambal yang tidak terlalu halus seperti pasta, tetapi lebih berbutir dan bertekstur nyata.
- Pengontrolan yang Presisi: Kamu memiliki kendali penuh atas tingkat kehalusan. Kamu bisa menghentikan proses saat mencapai tekstur yang diinginkan, mulai dari agak kasar hingga halus merata, sesuai selera dan jenis sambal.
- Serat Cabai Menjadi Halus: Gesekan antara ulekan dan cobek batu secara efektif merobek serat-serat cabai dan ini menghasilkan sensasi mulut yang lebih autentik saat dimakan.
Hasil (Sambal)
- Rasa Lebih “Keluar” dan Menyatu: Proses pengulegan yang lambat dan berulang dengan tekanan membantu mengeluarkan minyak alami dan sari cabai secara maksimal. Gesekan juga memastikan bumbu-bumbu lain tercampur dan menyatu secara sempurna dengan cabai, membentuk rasa yang dalam.
- Tidak Mudah Berair: Hasil uleg-an dengan cobek batu konsistensinya lebih kental dan tidak cepat mengeluarkan air (tidak mudah “berminyak” di atas namun berair di bawah).
- Aroma Lebih Wangi dan Segar: Menguleg dengan cobek batu membantu mempertahankan aroma segar dan volatil pada cabai dan bumbu lainnya.
Warna
- Warna Lebih Cerah dan Alami: Menguleg dengan cobek batu menjaga warna merah (atau hijau) cabai tetap cerah, hidup, dan menarik lebih lama.
- Tidak Mudah Berubah Warna: Karena minimnya panas dan oksidasi selama proses menguleg, warna yang dihasilkan cenderung lebih tahan dan nampak segar seperti asli.
Kelebihan inilah yang membuat cobek batu tetap menjadi pilihan utama bagi banyak orang, terutama pecinta sambal tradisional, untuk mendapatkan hasil akhir yang optimal dalam hal cita rasa, penampilan, dan tekstur autentik. Pengulegan cabai menggunakan cobek kayu lebih sesuai untuk bahan yang lunak seperti pada sambal terasi atau sambal tomat.
Chef NCSA Indonesia
Tips Merawat Cobek dari NCSA Indonesia
Agar cobek kamu awet dan tahan lama, berikut beberapa tips perawatannya:
- Setelah digunakan, segera cuci cobek dengan air dan sabun.
- Keringkan cobek dengan lap bersih atau diangin-anginkan.
- Jangan merendam cobek terlalu lama dalam air.
- Untuk cobek kayu, oleskan minyak kelapa secara berkala agar tidak mudah retak.
Nah, itu dia perbedaan antara cobek batu vs cobek kayu. Sekarang, kamu bisa memilih cobek yang paling sesuai dengan kebutuhanmu.
Daftar Sekarang di NCSA Indonesia!
Bagi kamu yang ingin mendalami dunia kuliner, jangan ragu untuk mendaftar di sekolah masak NCSA Indonesia. Dengan kurikulum yang komprehensif dan pengajar yang berpengalaman, NCSA Indonesia akan membantumu menjadi koki profesional. Daftar sekarang dan wujudkan impianmu!

Saya SEO Content Writer yang bertugas di NCSA Indonesia. Saya bekerja untuk memastikan konten kami tidak hanya informatif, tetapi juga mudah ditemukan di internet. Misi saya adalah membantu menginspirasi dan membimbing calon-calon profesional kuliner dengan menyediakan informasi yang bermanfaat.








