roti bagelen

Kenali Sejarah Roti Bagelen, Kue Lawas Yang Masih Bertahan

Mungkin bagi sebagian dari kamu, nama roti bagelen terdengar asing. Namun, bagi generasi yang lebih tua, atau bagi kamu yang tinggal di kota-kota dengan tradisi kuliner yang kuat, roti bagelen itu sebuah kenangan manis. Kue kering berbentuk bundar, renyah, dan bercita rasa manis gurih ini merupakan salah satu camilan lawas yang masih eksis hingga saat ini.

Popularitasnya mungkin tidak se booming kue kekinian yang selalu viral di media sosial. Namun, roti bagelen memiliki daya tarik tersendiri. Roti ini representasi dari kesederhanaan, kehangatan, dan nostalgia. Bayangkan, di tengah hiruk pikuknya dunia modern, kamu masih bisa menikmati sepotong roti bagelen yang renyah. Rasanya seolah membawa kamu kembali ke masa kecil, saat kamu menikmati kue ini bersama keluarga.

Sejarah Singkat 

Asal usul roti bagelen sendiri masih menjadi perdebatan. Konon, ada yang mengatakan kue ini berasal dari Belanda, sementara yang lain meyakini ia lahir di Indonesia. Terlepas dari asal-usulnya, yang jelas roti bagelen telah lama menjadi bagian dari khazanah kuliner Indonesia.

Fakta-Fakta Menarik Roti Bagelen

Roti bagelen yang renyah ini punya sejarah unik dan fakta seru yang wajib kamu tahu. Berikut fakta-fakta yang mengungkapkan sejarah roti bagelen.

Berawal dari Roti Belanda “Warmbollen”

Indonesia banyak mengadopsi resep Belanda masa penjajahan, salah satunya warmbollen—roti basah berisi buttercream. Bagelen terinspirasi dari ini, tapi diolah jadi lebih kering dengan olesan mentega atau buttercream.

Baca juga: Sejarah Bread Pudding serta Jenis, dan Cara Membuatnya

Asal Namanya dari Desa di Jawa Tengah

Ternyata ada desa bernama Bagelen di Jawa Tengah! Konon, roti ini dinamai sesuai asalnya karena masyarakat setempat sering membuat dan menjualnya. Berkat distribusi yang luas, bagelen mudah ditemui di toko kue se-Jawa.

Awalnya Solusi Cegah Roti Berjamur

Sebelum jadi camilan populer, cara kreatif mencegah roti tawar terbuang karena jamur . Roti diolesi buttercream (mentega putih wangi-manis) atau mentega, dipanggang hingga garing, lalu ditaburi gula pasir.

Varian Kekinian yang Warna-Warni

Kalau dulu tampilannya sederhana, sekarang bagelen punya banyak inovasi! Kamu bisa temukan dengan taburan keju, meises, cokelat, selai buah, atau bahkan versi “pelangi” pakai pewarna makanan aman. Rasanya makin menggoda!

Pemegang Rekor MURI untuk Replika Raksasa

Tahun 2015, bagelen masuk rekor MURI lewat replika Warak Ngendog setinggi 4 meter di Semarang. Replika ini butuh 2.450 bagelen bermotif batik dari 8 ton roti, dibuat selama 2 hari!

Baca juga: Mengenal Sejarah Caesar Salad, Pengetahuan Untuk Chef Baru

Proses Pembuatan

Proses pembuatan roti bagelen sebenarnya cukup sederhana. Adonan roti yang sudah diuleni kemudian dipotong-potong dan dibentuk bulat kecil. Setelah itu, roti dibelah menjadi dua, diolesi dengan mentega atau margarin, dan ditaburi gula. Proses pemanggangan dilakukan dua kali. Pertama, untuk mematangkan roti, dan kedua, untuk memberikan tekstur yang renyah dan kering. Inilah yang membedakan roti bagelen dengan roti biasa. Teksturnya yang kriuk-kriuk saat digigit itulah daya tarik utamanya.

Simbol dan Legacy Jajanan Khas Indonesia

Roti bagelen bukan hanya sekadar kue kering biasa. Inilah simbol dari tradisi dan warisan kuliner, seringkali hadir di acara-acara keluarga, seperti lebaran atau natal serta sering dijadikan oleh-oleh khas dari suatu daerah. Setiap gigitan roti bagelen, bagi sebagian orang, merupakan sebuah perjalanan ke masa lalu.

Selain itu, roti bagelen juga memiliki nilai ekonomis. Banyak usaha kecil dan menengah (UKM) yang menggantungkan hidup mereka dari produksi roti bagelen. Dengan mempertahankan resep tradisional dan berinovasi dengan varian rasa yang baru, mereka berhasil menjaga eksistensi roti bagelen di tengah persaingan pasar yang semakin ketat.

Inovasi dan Adaptasi

Meskipun merupakan kue lawas, roti bagelen tidak stagnan. Para produsen terus berinovasi dengan menghadirkan berbagai varian rasa, seperti cokelat, keju, mocca, bahkan rasa pedas. Kamu bisa menemukan roti bagelen dengan berbagai topping yang menarik, mulai dari meses cokelat, keju parut, hingga kacang almond.

Inovasi ini penting untuk menjaga daya tarik roti bagelen di kalangan generasi muda. Dengan menghadirkan rasa yang lebih modern, roti bagelen bisa tetap relevan dan bersaing dengan camilan kekinian.

Roti Bagelen di Masa Depan

Roti bagelen merupakan bukti bahwa kesederhanaan dan tradisi bisa bertahan di tengah perubahan zaman. Dengan menjaga kualitas, berinovasi dengan rasa, dan terus mempromosikan nilai-nilai nostalgia yang dimilikinya, roti bagelen akan terus menjadi camilan favorit bagi banyak orang. Jadi, kapan terakhir kali kamu menikmati roti bagelen? Cobalah, dan rasakan sendiri sensasi renyahnya yang bikin nagih! Jangan lupa ajak teman atau keluargamu untuk berbagi kelezatan kue lawas yang satu ini. Siapa tahu, kamu akan menemukan kenangan manis yang tersembunyi di balik setiap gigitan.

Baca juga:
- Ini Penyebab Roti Kamu Keriput Setelah Dipanggang
- Cara Memulai Buka Usaha Toko Roti, Tips Ala Chef Profesional!

Upgrade Passion Masak Sekarang

Seperti roti bagelen yang sederhana namun penuh makna, passion memasak juga bisa menjadi sesuatu yang istimewa jika dirawat dan dikembangkan dengan serius. Jika kamu merasa memasak itu jadi bagian dari identitasmu, maka saatnya mempertimbangkan untuk menjadikan hobi itu sebagai jalan karir. Bergabunglah dengan sekolah masak NCSA (National Culinary Service Academy) Indonesia, tempat di mana kesukaanmu pada dunia kuliner bisa diolah menjadi keahlian profesional. Di sini, kamu tak hanya belajar resep dan teknik, tapi juga memahami filosofi di balik sebuah hidangan mulai dari masakan tradisional hingga kreasi modern yang siap bersaing di industri. NCSA Indonesia ini ruang yang tepat untuk tumbuh, berinovasi, dan memperkuat fondasi karirmu. Kamu bisa berkonsultasi dan tanya sebelum mendaftar di bawah ini.

Tanya Sekolah Chef

Share the Post:

Leave a Comment

Hi kak, kami sedang online