Jamur truffle dikenal sebagai salah satu bahan paling mewah dan eksklusif dalam dunia kuliner. Aromanya yang khas dan tajam menjadikannya incaran para chef profesional untuk menciptakan hidangan istimewa. Karena truffle sangat sensitif terhadap panas dan pengolahan berlebihan dapat merusak aromanya, maka diperlukan teknik khusus agar potensi maksimal dari truffle dapat tersaji dalam hidangan. Berikut adalah beberapa cara yang umum digunakan oleh para chef profesional dalam mengolah truffle.
1. Irisan Tipis sebagai Garnish
Salah satu cara paling populer untuk menyajikan truffle adalah dengan mengirisnya sangat tipis, hampir transparan, menggunakan alat khusus yang disebut truffle shaver. Irisan truffle ini biasanya diletakkan di atas hidangan panas seperti pasta, risotto, telur, atau steak. Uap panas dari makanan akan membantu menyebarkan aroma truffle tanpa harus dimasak secara langsung, sehingga keharuman alaminya tetap terjaga. Cara mengolah jamur truffle ini khusus untuk truffle putih yang lebih rapuh dan memiliki aroma lebih kuat.
2. Truffle Infused
Infus truffle adalah metode untuk menggabungkan aroma truffle ke dalam cairan, biasanya minyak zaitun atau minyak biji anggur. Di pasaran banyak tersedia minyak truffle, namun seringkali produk tersebut menggunakan aroma sintetis. Para chef profesional lebih memilih membuat infus truffle secara mandiri menggunakan potongan truffle asli. Hasilnya adalah minyak dengan rasa dan aroma truffle yang lebih otentik, cocok untuk finishing hidangan atau sebagai dressing.
3. Mentega Truffle (Truffle Butter)
Mentega truffle dibuat dengan mencampurkan truffle yang sudah diparut atau dicincang halus ke dalam mentega tawar berkualitas tinggi. Mentega ini bisa disimpan dalam waktu tertentu dan digunakan untuk berbagai keperluan—seperti olesan roti, bahan dasar saus, atau penambah rasa untuk steak dan sayuran panggang. Kombinasi lemak dalam mentega dengan aroma truffle menciptakan sensasi rasa yang kaya dan lembut.
4. Truffle dalam Saus
Truffle juga dapat dimasukkan ke dalam saus, terutama saus berbahan dasar krim atau kaldu ringan. Biasanya, truffle ditambahkan di akhir proses memasak agar aromanya tidak menguap. Ini sering digunakan untuk saus pasta atau sebagai pelengkap daging unggas dan sapi.
5. Truffle dalam Telur dan Pasta
Truffle memiliki kecocokan alami dengan bahan-bahan netral seperti telur dan pasta. Menu seperti telur orak-arik (scrambled eggs), telur dadar, hingga pasta tagliatelle dengan serpihan truffle adalah sajian klasik yang tidak lekang oleh waktu. Penggunaan truffle ditambahkan setelah masakan matang, tepat sebelum disajikan, untuk menjaga kekuatan aromanya.
6. Disajikan Mentah
Untuk jenis white truffle yang sangat mahal dan aromatik, penyajian secara mentah di atas hidangan hangat adalah pilihan utama. Irisan truffle diletakkan langsung di atas makanan, dan uap panas dari hidangan akan membantu menyebarkan aroma kompleks truffle ke seluruh permukaan.
Tips Mengolah Truffle agar Tidak Mubazir
- Gunakan Sedikit Tapi Tepat: Karena aromanya sangat kuat, cukup gunakan dalam jumlah kecil untuk memberikan dampak besar.
- Simpan dengan Benar: Bungkus truffle dengan tisu kering dan simpan dalam toples kedap udara di dalam kulkas. Ganti tisu setiap hari untuk menghindari kelembaban yang bisa merusak truffle.
- Padukan dengan Bahan Sederhana: Hindari bahan dengan rasa dominan. Bahan netral seperti telur, pasta, kentang, atau krim adalah pasangan ideal untuk menonjolkan karakter truffle.
Kesimpulan
Truffle bukan hanya bahan makanan, tetapi simbol kemewahan dan keanggunan dalam dunia kuliner. Dalam tangan para chef profesional, truffle diolah dengan hati-hati menggunakan teknik-teknik yang mempertahankan dan memperkuat aroma alaminya. Meskipun harganya mahal, pengalaman mencicipi truffle adalah perjalanan rasa yang tak terlupakan—mewah, halus, dan menggugah selera dalam setiap gigitan.
Upgrade Jadi Chef Profesional di NCSA Indonesia
Bagi siapa pun yang ingin menapaki karier sebagai chef profesional, pendidikan saja tidak cukup, pengalaman langsung di dapur profesional adalah kunci utama. Akademi kuliner NCSA Indonesia memahami hal ini dan menawarkan program pelatihan kuliner yang tidak hanya fokus pada teori dan teknik memasak, tetapi juga mewajibkan setiap siswa untuk menjalani magang di hotel bintang 5. Magang ini menjadi titik krusial dalam pembentukan mental dan skill seorang calon chef.
Di lingkungan dapur hotel bintang 5 yang serba cepat, detail, dan menuntut presisi tinggi, siswa belajar bagaimana bekerja secara tim, menjaga standar internasional, serta menghadapi tekanan nyata dunia kerja. Lebih dari sekadar belajar memasak, mereka juga belajar tentang etika kerja, manajemen waktu, dan pelayanan prima. Inilah yang membedakan lulusan NCSA Indonesia: mereka tidak hanya siap kerja, tapi juga siap bersaing di level profesional baik di dalam negeri maupun kancah global. Daftar sekarang juga.