Jika kamu ingin serius meniti karir di dunia kuliner, salah satu hal penting yang harus kamu kuasai sejak awal adalah teknik memasak. Tidak cukup hanya tahu cara menggoreng atau merebus saja, sebagai chef kamu perlu memahami beragam metode memasak agar bisa menghasilkan hidangan yang lezat, konsisten, dan profesional.
Berikut ini adalah 39 teknik memasak yang wajib calon chef ketahui dan kuasai. Beberapa di antaranya mungkin sudah sering kamu dengar, tapi yang lain bisa jadi akan memperluas wawasan kuliner.
Florentine
Teknik penyajian di mana bahan utama seperti ikan, ayam, atau telur disusun di atas bayam tumis dan dilengkapi dengan saus putih seperti béchamel atau mornay.
Fumet
Fumet adalah kaldu aromatik dan pekat yang biasanya dibuat dari tulang ikan atau jamur, digunakan sebagai dasar dalam hidangan laut yang lembut atau saus khusus.
Estouffade
Estouffade merujuk pada jenis kaldu cokelat pekat yang dibuat dengan merebus potongan daging berlemak bersama sayuran, biasanya sebagai dasar dalam hidangan daging berat seperti stew atau braise.
Étouffée
Étouffée adalah teknik memasak bahan (biasanya seafood atau daging) dalam saus kental bersama sayuran cincang, dengan metode tertutup dan api kecil. Teknik ini populer dalam masakan Cajun dan Creole seperti shrimp étouffée.
Deglaze
Deglaze adalah proses menuangkan cairan seperti wine, kaldu, atau jus ke dalam wajan panas bekas memanggang atau menumis, untuk melarutkan sisa masakan yang menempel. Cairan ini kemudian digunakan sebagai dasar saus.
Chemisé
Chemisé adalah teknik memasak di mana bahan makanan dibungkus dengan adonan seperti puff pastry atau diselimuti saus kental, biasanya untuk meningkatkan tampilan dan cita rasa hidangan.
Bouillon
Bouillon adalah kaldu bening yang dibuat dengan merebus daging, unggas, atau ikan bersama sayuran dan rempah-rempah. Kadang-kadang, kaldu bubuk ditambahkan di akhir untuk memperkuat rasa.
Baca: Perbedaan Broth dan Stock, Chef Wajib Tahu
Merebus (Boiling)
Teknik dasar yang menggunakan air mendidih (100°C) untuk memasak bahan makanan, seperti pasta atau telur.
Mengukus (Steaming)
Menggunakan uap air panas untuk memasak bahan makanan tanpa merendamnya dalam air. Cocok untuk sayur, ikan, atau dimsum.
Menggoreng (Frying)
Memasak makanan dengan minyak panas. Bisa dibagi menjadi deep frying (minyak banyak) dan shallow frying (minyak sedikit).
Menumis (Sautéing)
Menggoreng cepat dengan sedikit minyak di wajan panas. Cocok untuk sayuran, daging iris, atau udang.
Baca juga: Makanan Termahal di Dunia
Memanggang (Baking)
Teknik menggunakan panas dari oven untuk memasak adonan seperti roti, kue, dan pastry.
Membakar (Grilling)
Menggunakan panas langsung dari bara api, gas, atau alat grill untuk memberikan rasa smokey dan tekstur renyah pada makanan.
Memanggang di Atas Loyang (Roasting)
Biasanya digunakan untuk daging atau sayuran, dengan panas dari oven untuk menghasilkan luar yang garing dan dalam yang lembut.
Poaching
Teknik merebus dengan suhu rendah (sekitar 70–80°C), cocok untuk makanan halus seperti telur atau ikan.
Baca juga: Mengenal Fillet Ikan, Materi dan Kurikulum Jurusan Masak
Blanching
Merebus makanan sebentar lalu langsung dimasukkan ke air es. Digunakan untuk mempertahankan warna dan tekstur, terutama sayuran.
Braising
Menggabungkan teknik memanggang dan merebus: bahan makanan ditumis dulu, lalu dimasak perlahan dengan cairan.
Stewing
Mirip dengan braising, tapi bahan makanan dipotong kecil dan dimasak lebih lama dalam banyak cairan.
Smoking
Memasak atau memberi aroma makanan dengan asap kayu. Biasanya untuk daging, ikan, atau keju.
Baca juga: Cara Membuat Keju Homemade di Rumah
Sous-vide
Teknik modern yang melibatkan memasak bahan dalam kantong vakum pada suhu rendah dan konstan dalam waktu lama.
Broiling
Teknik mirip grilling, tapi panas datang dari atas, seperti oven broiler.
Toasting
Memanaskan makanan hingga kering dan kecokelatan, biasanya untuk roti atau kacang.
Caramelizing
Memanaskan gula (atau bahan makanan tinggi gula) hingga berubah warna dan rasa, misalnya untuk bawang atau saus.
Pan-searing
Memasak permukaan makanan dengan panas tinggi agar terbentuk kerak renyah di luar, sering digunakan pada steak.
Baca juga: Penting, Ini 7 Jenis Daging Steak, Chef Wajib Tahu
Deglazing
Menuangkan cairan ke wajan bekas memasak untuk melarutkan sisa masakan, digunakan sebagai dasar saus.
Reducing
Memasak cairan (seperti kaldu atau saus) agar menguap dan menjadi lebih kental serta kaya rasa.
Simmering
Merebus dengan suhu lebih rendah dari boiling, biasanya untuk sup atau saus agar rasa keluar perlahan.
Pickling (Pengawetan dengan Asam)
Merendam bahan makanan dalam larutan cuka dan rempah agar awet dan punya rasa khas.
Fermenting (Fermentasi)
Mengandalkan mikroorganisme untuk mengubah bahan makanan, seperti membuat tempe, yoghurt, atau kimchi.
Confiting
Memasak bahan makanan (biasanya daging atau buah) dalam lemak atau gula pada suhu rendah dalam waktu lama. Contoh: duck confit.
Barding
Membungkus daging dengan lemak (seperti irisan bacon) agar tidak kering saat dipanggang.
Larding
Menyisipkan potongan lemak ke dalam daging yang cenderung kering (menggunakan jarum khusus) agar tetap juicy saat dimasak.
En papillote
Teknik asal Prancis di mana bahan makanan dibungkus dengan kertas roti atau aluminium foil lalu dipanggang. Uap yang terperangkap memasak bahan secara lembut.
Baca juga: Ini Beda Kertas Roti dan Baking Paper, Pastry Lovers Wajib Tahu
Curing
Mengawetkan makanan dengan garam, gula, dan/atau nitrat. Umum digunakan untuk daging seperti ham, bacon, atau ikan asin.
Emulsifying
Mencampurkan dua cairan yang biasanya tidak menyatu (seperti minyak dan air) menjadi satu kesatuan stabil, seperti dalam pembuatan mayones atau vinaigrette.
Torching
Menggunakan blowtorch untuk membakar bagian permukaan makanan agar matang atau karamelisasi cepat, contohnya crème brûlée.
Flambéing
Menyiram makanan dengan alkohol (biasanya brandy atau rum) lalu membakarnya. Memberi rasa khas dan efek dramatis dalam penyajian.
Sweating
Memasak sayuran (seperti bawang) di wajan dengan sedikit minyak/butter pada suhu rendah agar mengeluarkan air tanpa kecokelatan.
Baca juga: Cara Menghilangkan Kerak di Wajan dengan Mudah dan Cepat
Searing Reverse (Reverse Sear)
Teknik modern memanggang daging terlebih dahulu pada suhu rendah, lalu baru dibakar di permukaan untuk menciptakan kerak (sebaliknya dari teknik searing biasa).
Kenapa Kamu Harus Kuasai Semua Ini?
Setiap teknik memiliki keunggulan tersendiri dalam menghasilkan rasa, tekstur, dan tampilan hidangan. Semakin kamu memahami kapan dan bagaimana menggunakannya, semakin kreatif dan fleksibel kamu di dapur. Chef profesional tidak hanya memasak enak, tapi juga tahu cara memanfaatkan teknik untuk menyampaikan rasa dan cerita dari setiap hidangan.
Jadi, jika kamu ingin naik level dari sekadar “bisa masak” menjadi chef sejati, mulailah berlatih dan memahami semua teknik memasak ini. Cobalah satu per satu, praktikkan di dapurmu sendiri, dan lihat bagaimana hasil masakanmu berkembang. Selamat belajar dan bereksperimen!
Daftar Sekolah Masak NCSA Indonesia
Jika kamu ingin menjadi chef profesional yang siap bersaing di dunia kerja, bergabung dengan NCSA Indonesia bisa menjadi langkah awal yang tepat. NCSA Indonesia adalah sekolah masak yang fokus membentuk calon chef dengan keterampilan dan etika kerja tingkat profesional. Salah satu keunggulan utama dari NCSA adalah program magang dapur hotel bintang 5 selama 6 bulan yang diberikan kepada setiap siswanya. Melalui program ini, kamu tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga mendapatkan pengalaman langsung di dapur profesional dengan standar internasional. Kamu akan terbiasa bekerja di bawah tekanan, memahami sistem kerja tim dapur, serta dilatih untuk menjaga kualitas dan konsistensi hidangan. Selain itu, kamu juga berkesempatan membangun jaringan profesional dan memperluas peluang karir di industri perhotelan. Dengan pengalaman magang seperti ini, kamu akan jauh lebih siap dan percaya diri ketika memasuki dunia kerja setelah lulus.





