kompor dari batu bata

Kenali Sejarah Kompor dan Manfaat Mengetahuinya

Kompor adalah salah satu alat masak paling penting di dapur. Namun, perjalanan panjang hingga terciptanya kompor modern seperti yang kita kenal sekarang mencerminkan evolusi peradaban manusia, mulai dari tungku sederhana hingga teknologi berbasis listrik dan induksi. Berikut adalah ulasan lengkap tentang sejarah kompor dan perkembangannya.

Sejarah Kompor Dari Tungku Tradisional hingga Kompor Modern

1. Masa Prasejarah: Awal Penggunaan Api

Pada masa prasejarah, manusia menggunakan api terbuka untuk memasak makanan. Api ini biasanya dibuat di atas tanah dengan kayu sebagai bahan bakar utama. Fungsi utama api saat itu adalah untuk memasak, menghangatkan diri, dan menjauhkan hewan liar.
Teknik memasak saat itu sangat sederhana, seperti memanggang makanan langsung di atas bara api atau menggunakan batu panas sebagai alat masak.

2. Tungku Tanah Liat dan Batu (3000–1000 SM)

contoh anglo kompor tungku
Anglo merupakan kompor tungku asli Indonesia. (Sumber: Pixabay)

Dengan berkembangnya peradaban, manusia mulai menciptakan alat masak yang lebih efisien. Pada masa ini, tungku berbahan tanah liat atau batu mulai digunakan, terutama di Mesir, Mesopotamia, dan Yunani kuno. Tungku ini memiliki rongga untuk menahan panas dan tempat memasak yang lebih aman.

Di Cina, sekitar 2000 SM, tungku berbahan keramik yang lebih canggih mulai diperkenalkan. Tungku ini mampu menyimpan panas lebih lama dan menjadi dasar untuk alat masak tradisional seperti wok.

Baca juga: Anglo, Salah Satu Jenis Kompor Tungku yang Masih Dipakai

3. Revolusi Industri: Kompor Batubara dan Rumford Stove (Abad ke-18)

Revolusi besar dalam dunia masak terjadi pada akhir abad ke-18 ketika Benjamin Thompson, seorang fisikawan, menciptakan Rumford Stove.

  • Kompor ini dirancang untuk lebih hemat bahan bakar dan memiliki saluran udara untuk mengontrol panas.
  • Inovasi ini sangat populer di Eropa karena memungkinkan efisiensi memasak yang lebih tinggi.

Selain itu, pada masa ini, batubara mulai digunakan sebagai bahan bakar utama. Kompor batubara lebih tahan lama dan panasnya dapat bertahan lebih lama dibandingkan dengan kayu.

4. Kompor Gas (Abad ke-19)

Pada abad ke-19, gas mulai diperkenalkan sebagai sumber bahan bakar untuk memasak. Kompor gas pertama kali dipatenkan oleh James Sharp pada tahun 1826 di Inggris.
Keuntungan kompor gas:

  • Kontrol suhu lebih presisi dibandingkan batubara.
  • Mudah digunakan dan dinyalakan.

Kompor gas menjadi populer di kota-kota besar karena infrastruktur gas mulai berkembang pesat. Kehadiran kompor gas juga memungkinkan masakan menjadi lebih variatif karena panasnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Baca juga:

5. Kompor Listrik (Abad ke-20)

kompor listrik
Salah satu contoh kompor listrik. (Sumber: Pixabay)

Pada awal abad ke-20, kompor listrik mulai diperkenalkan. Kompor ini menggunakan energi listrik untuk menghasilkan panas melalui elemen logam yang dipanaskan. Salah satu keunggulan kompor listrik adalah:

  • Permukaan lebih bersih karena tidak ada pembakaran seperti pada kompor gas.
  • Lebih aman karena tidak menghasilkan api terbuka.

Kompor listrik mulai populer pada tahun 1920-an, terutama di negara-negara maju yang memiliki akses listrik stabil.

6. Kompor Induksi (Abad ke-21)

Inovasi terbaru dalam dunia kompor adalah kompor induksi. Teknologi ini bekerja dengan menghasilkan panas langsung pada panci atau alat masak berbahan logam menggunakan gelombang elektromagnetik.
Keunggulan kompor induksi:

  • Hemat energi karena hanya alat masaknya yang dipanaskan, bukan permukaan kompornya.
  • Panas yang dihasilkan sangat presisi dan cepat.
  • Lebih aman karena permukaan kompor tetap dingin meski digunakan.

Kompor induksi kini menjadi pilihan di dapur modern, terutama bagi mereka yang mengutamakan efisiensi dan keamanan.

Manfaat Memahami Sejarah Kompor bagi Calon Chef

chef memasak steak di kompor listrik
Chef sedang memasak steak di atas kompor listrik. (Sumber: Pixabay)

Menghargai Evolusi Teknologi Memasak

Dengan mengetahui sejarah kompor, kamu bisa lebih menghargai kemajuan teknologi yang membuat pekerjaan memasak menjadi lebih efisien dan mudah. Sebagai seorang chef, ini membantu kamu memahami bagaimana alat-alat dapur terus berkembang dan mendorong kamu untuk selalu terbuka terhadap inovasi baru di industri kuliner.

Meningkatkan Pemahaman Teknik Memasak

Setiap jenis kompor memiliki cara kerja dan karakteristik berbeda. Sebagai contoh, tungku tradisional memberikan rasa khas pada makanan karena panasnya berasal dari kayu bakar, sementara kompor induksi memungkinkan kontrol suhu yang presisi. Dengan memahami sejarah dan jenis-jenis kompor, kamu dapat menyesuaikan teknik memasak yang paling sesuai dengan alat yang tersedia.

Menjadi Chef yang Lebih Adaptif

Di dunia kuliner, tidak semua dapur memiliki peralatan yang sama. Ada kalanya kamu harus bekerja dengan kompor gas, listrik, atau bahkan tungku kayu. Memahami sejarah dan cara kerja kompor membantu kamu beradaptasi di berbagai situasi dan lingkungan dapur, sebuah kemampuan yang sangat dihargai dalam industri ini.

Mendorong Kreativitas dalam Memasak

Mengetahui bagaimana generasi sebelumnya menciptakan hidangan dengan alat-alat sederhana dapat menjadi inspirasi bagi kamu untuk menciptakan resep-resep baru. Sejarah kompor menunjukkan bahwa batasan alat tidak pernah menghentikan para koki untuk berinovasi.

Mengasah Pemikiran Kritis

Dengan mempelajari sejarah kompor, kamu akan mulai memahami hubungan antara teknologi memasak dan perkembangan cita rasa dalam masakan. Hal ini membantu kamu berpikir lebih kritis tentang bagaimana alat-alat dapur memengaruhi cara memasak dan hasil akhirnya.

Dari tungku sederhana hingga kompor induksi modern, sejarah kompor mencerminkan kemajuan teknologi dan kebutuhan manusia akan cara memasak yang lebih efisien, aman, dan praktis. Pemahaman tentang sejarah ini tidak hanya memberikan penghargaan terhadap inovasi, tetapi juga mengingatkan kita bahwa alat dapur yang sederhana sekalipun memiliki peran besar dalam membentuk budaya kuliner dunia.

Pasti Magang di Hotel Bintang 5

Dengan mendaftar di NCSA Surabaya atau NCSA Jakarta, kamu akan mendapatkan peluang emas untuk magang di hotel bintang 5, sebuah pengalaman yang sangat berharga bagi calon chef profesional. Magang di hotel mewah tidak hanya memberikan akses ke fasilitas dapur berstandar internasional, tetapi juga memungkinkan kamu belajar langsung dari chef-chef terbaik di industri. Selama magang, kamu akan memahami dinamika dapur profesional, memperluas jaringan di dunia kuliner, dan meningkatkan keterampilan teknis yang relevan. Tak hanya itu, pengalaman ini juga menjadi nilai tambah di CV-mu, membuka peluang karier lebih luas baik di dalam maupun luar negeri.

Daftar sekolah masak sekarang juga. Kamu bisa memilih daftar di NCSA Jakarta atau NCSA Surabaya.

Tanya Sekolah Chef

Share the Post:

Leave a Comment

Related Posts

Popular Post

Sponsored by